Xavi Hernández: Maestro di Lini Tengah


 

Xavier "Xavi" Hernández Creus adalah salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola. Lahir pada 25 Januari 1980 di Terrassa, Spanyol, Xavi dikenal karena visi permainan, akurasi umpan, dan kecerdasannya dalam mengendalikan tempo permainan. Ia merupakan pemain kunci dalam era kejayaan Barcelona dan tim nasional Spanyol.



Awal Karier dan Perjalanan di Barcelona


Xavi bergabung dengan akademi La Masia sejak usia 11 tahun. Bakatnya segera terlihat, dan ia dipromosikan ke tim utama Barcelona pada 1998. Dalam debutnya, ia langsung menunjukkan kualitas sebagai gelandang dengan kontrol bola luar biasa dan kemampuan membaca permainan yang tajam.

Seiring waktu, Xavi berkembang menjadi pusat permainan Barcelona. Ia menjadi bagian dari tim yang meraih kesuksesan di bawah asuhan Frank Rijkaard dan semakin bersinar di era Pep Guardiola. Bersama Andrés Iniesta dan Sergio Busquets, Xavi membentuk trio lini tengah yang mendominasi sepak bola dunia.

Kesuksesan Bersama Barcelona


Selama membela Barcelona, Xavi memenangkan banyak gelar bergengsi, di antaranya:

  • 8 La Liga (1998–99, 2004–05, 2005–06, 2008–09, 2009–10, 2010–11, 2012–13, 2014–15)


 

  • 4 Liga Champions UEFA (2005–06, 2008–09, 2010–11, 2014–15)


 

  • 3 Copa del Rey (2008–09, 2011–12, 2014–15)


 

  • 6 Piala Super Spanyol


 

  • 2 Piala Dunia Antarklub FIFA


 

  • 2 Piala Super UEFA


Xavi memainkan peran vital dalam tiki-taka, gaya permainan khas Barcelona yang mengandalkan penguasaan bola dan pergerakan cepat. Kemampuannya dalam mengatur ritme permainan menjadikannya otak serangan tim.

Kesuksesan di Tim Nasional Spanyol


Di level internasional, Xavi menjadi pilar utama tim nasional Spanyol yang meraih kesuksesan besar:

  • Euro 2008 – Spanyol mengakhiri puasa gelar dengan permainan dominan. Xavi dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Turnamen.


 

  • Piala Dunia 2010 – Ia menjadi penggerak utama Spanyol yang memenangkan trofi Piala Dunia pertama mereka.


 

  • Euro 2012 – Spanyol kembali berjaya dengan permainan mengesankan, dan Xavi mencatat dua assist di final melawan Italia.


Xavi mengoleksi lebih dari 130 caps untuk tim nasional Spanyol dan berperan besar dalam kejayaan mereka di akhir 2000-an hingga awal 2010-an.

Akhir Karier dan Peran Sebagai Pelatih


Pada 2015, Xavi meninggalkan Barcelona dan bergabung dengan Al-Sadd di Qatar, di mana ia melanjutkan karier bermainnya sebelum pensiun pada 2019. Setelah pensiun, ia beralih ke dunia kepelatihan dan menjadi pelatih Al-Sadd sebelum akhirnya kembali ke Barcelona sebagai pelatih kepala pada 2021.

Sebagai pelatih, Xavi berusaha menerapkan filosofi permainan khas Barcelona dengan fokus pada penguasaan bola dan permainan menyerang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *